Wednesday, August 17, 2011

*petikan perkataan2 asatidz*

Ustadz Zainal Abidin bin syamsudin;


# Tentang ilmu tanpa amal, dan amal tanpa ilmu


" di ibaratkan 2 orang kurir yang hendak mengantar paket, kurir A mengetahui alamat yg dituju, namun dia malas pergi, maka ia layak untuk di marahi oleh atasannya, wajar jika Bos nya murka, karna seharusnya dia pergi mengantarkan paket jika sudah tau alamat yg dituju.
sementara kurir B tidak tahu alamat yg dituju, tapi dia semangat muntuk mengantarkan paket nya, hasilnya, maka ia tersesat, ia tersesat karna kebodohannya, dia tidak tau alamat yg dituju, tapi dia pergi mengantarkan paket tanpa tujuan "



# Tentang persamaan "beberapa" manusia dengan keledai



"Keledai itu kerjanya dari pagi sampai sore ngangkut kurma, setelah selesai dia pulang trus makan, trus tidur, gak mikirin ibadah, gak mikirin muamalah, pokonya abis kerja dia lapar, trus tidur.
ternyata banyak manusia yang keseharian nya juga mirip keledai, bangun pagi berangkat kerja nyari dunia sampai sore, kadang sampe rumah sudah magrib, begitu sampai rumah, dia makan, trus tidur"  (tambahan dariku: ada juga yg abis makan trus nonton tv dulu, males2an, baru tidur, yaa hampir sama lah kaya keledai)







Ustadz Yazid Jawaz


# Tentang hijab


"Wahai wanita muslimah, siapa yang menyuruhmu untuk berjilbab? Allah yang menyurhmu untuk berjilbab"




Ustadz Armen halim Naro


# Tentang ciptaan Allah


"katakan pada gunung siapa yang membuatnya tinggi besar? katakan pada burung siapa yang memberinya rizki? mereka akan menjawab Allah" (kurang lebih begitu..)




Ustadz Abu Haidar as sundwiy


# Tentang derajat hadits


"Jika ada orang yang mengamalkan satu amalan dengan dalil hadits yang dhoif, lalu ia berkata (dalam bhs sunda) 'dhoif dhoif ge hadits' -walaupun dhoif juga tetap hadits,red- maka katakan padanya, ibarat duren, buah yang lezat dan harga nya mahal, lalu kita berikan padanya, namun ternyata duren itu busuk, jika ia menolak, bisa kah kita katakan padanya, '(dalam bhs sunda) buruk buruk ge duren' -biar busuk juga tetap duren,red- ? tentu itu tidak bisa dijadikan hujjah, bahwa walaupun dhoif kita harus tetap menghargainya karna itu hadits?"




Beberapa petikan diatas saya dengar sebagian dari kajian di radio rodja, sebagian nya lagi dalam kajian biasa, saya suka dengan kiasan yang dipakai, pas, wajar, dan mudah diingat.
 Baarakallohu fiikum ustadz, semoga Allah selalu menjaga antum semua,aamiin.

No comments:

Post a Comment