Tuesday, July 26, 2011

tHe Stroy begin

Udah lamaaaa banget pengen nulis cerita ini, tapi baru terealisasi sekarang, gapapa lah, mudah2an bisa diambil ibrohnya.. selamat menyimak..

Part l

akhir November 2007

Alhamdulillah, kandunganku saat itu sudah hampir memasuki usia 7 bulan, karena rumah kami jauh dari orang tua, kami memutuskan utk pindah ke kampungku, biar pas lahiran deket sama org tua, maklum anak pertama.. belum punya pengalaman melahirkan.. rumah kontrakan nya tak jauh dari rumah org tua ku, kira2 15 menit perjalannya, rumahnya lumayan nyaman, besar, kami sudah menyiapkan segala sesuatunya,termasuk box bayi, kebetulan ada warisan dari kakak iparku..

awal Januari 2008

aku dan suamiku berbincang di sore hari yg cerah

aku; "yang, kita mulai nyari bidan yuk?"
suami: "ayo aja aku sih, yang deket2 sini atau kenalan si mamah aja?"
aku;"mendingan deket2 sini aja sih, biar ga repot kalo deket kan enak"

dari awal kehamilan aku dan suami rajin memeriksa kan kandunganku ke dokter, setiap bulan di USG, alhamdulilah, kandungannya baik2 saja, posisi nya jg bagus, kepala sudah di bawah, hanya saja beratnya masih kurang, bayi ku hanya 2 kg saja saat terakhir USG (usia 7 bulan), makanya kami berdua memutuskan untuk melahirkan dgn bantuan bidan saja, karna selain biaya nya lebih terjangkau, lagipula kondisi kehalmilanku kan baik2 saja, posisi nya juga bagus..tapi kami tetap memeriksakan nya ke dokter juga, untuk USG dan sebagai tambahan acuan kesehatan kehamilan...
kami berdua mulai mencari2 bidan yang kira2 pengalamannya banyak dan bagus track record nya, akhirnya kami dapat satu nama bidan, dekat rumah, jalan kaki juga bisa, alhamdulilah, setelah bertanya tanya, sepertinya cocok,orangnya baik, biaya nya murah hanya 500 ribu sudah termasuk dibuatkan akte kelahiran,, wah, poko'nya sdh tenang deh, sekalian aku periksa kehamilanku, bidan itu bilang, posisinya sdh bagus, kalo dihitung dari terahir haid, perkiraan lahir tgl 13 februari 2008 (hmm,sama dengan tgl lahirku,hehe.. ternyata masih lama),yang jelas kami sudah tenang.

17 Januari 2008

Pagi itu mama ku mau pulang, setelah semalam menginap di rumah,
mama: " mama pulang dulu ya, kalo ada apa2 mah tlp aja, deket ini lah"
aku: "iya gpp,belom ada tanda2 tuh, masih lama atuh tanggal 13 februari,sebulan lagi.."
mama pulang diantar suamiku,, seperti biasa, pagi2 kegiatanku ya nyuci baju, krna kami ga punya pembantu,jadi pekerjaan ya dikerjain sendiri, tapi suamiku banyak bgt bantu, jadi ga terlalu berat..
pagi itu banyak banget cucian, karna sehari sebelumnya aku ga nyuci, jadi cucian 2 hari di rapel deh,, tiba2 aku kepingin pipis, untung suamiku sudah pulang stelah nganter mama ku, saat dilihat di kamar mandi, ko ada cairan bening kaya keputihan,, aku tanya mama lewat tlp, mama tanya "ada slem/darah ga?" ga ada sih, cuma cairan agak kental bening aja,tapi ko keluarnya kaya pipis,kadang2 banyak, kadang berhenti, akhirnya mama ku balik lagi ke rumah, mungkin khawatir terjadi apa2.
mama menyarankan ke dokter aja biar jelas, dokter bilang kalo itu ketuban yang pecah, tapi keluarnya merembes karna ada plasenta yang tiba2 jadi ke bawah menghalangi jalan lahir (padahal baru 2 minggu yang lalu aku periksakan kandunganku,hasil USG baik2 saja, hanya berat nya saja yang kurang), akhirnya aku dirujuk ke Rumah sakit di kota Bandung yang peralatannya lebih lengkap, karna menurut dokter. aku harus menjalani oprasi caesar,, fiuhh

Part ll

18 januari 2008

Deg degan, masuk ke Hermina,
suster nya baik baiiiik semua, aku langsung di angkat dan duduk dikursi roda, padahal kondisiku baik2 saja, hanya ketuban yang terus menerus keluar kaya keputihan, ngerembes terus, so far sebenernya aku masih bisa jalan, tapi pake kursi roda enak juga sih..
setelah masuk ruang melahirkan, suster datang bertanya ini itu, riwayat kehamilan, mulai keluaranya air ketuban dan bla bla bla..
suster: ibu rujukan nya ke dokter siapa?
aku: siapa aja asalkan perempuan dan muslimah
suster: dr Tina dewi gpp ya?beliau muslimah
ok, tengah malam beliau baru bisa visit k kamarku, lalu USG,
dokter: "bayinya masih kecil banget, kalo dkeluarin sekarang paru2nya blm sempurna, ibu ada mules?"
aku:"ga ada dok"
dokter:" kalo gitu tunggu dulu deh, biar kita cukupin dulu berat bayi nya,trus biar paru dan organ lain nya cukup sempurna dulu, baru kita liat lagi"
jadi aku harus nunggu sampai 3 hari dengan kondisi air ketuban yang ngerembes,tp dokter bilang gpp, udah gitu aku jg dikasi injeksi yg langsung ke janin, katanya untuk perkembangan paru.

the day was come

21 januari 2008 - pukul 8 pagi

dokter nyuruh aku ke ruangannya untuk USG,aku ditemani ibu mertua dan kakak ku yg pertama..
ternyata hasilnya posisi plasentaku masih dibawah, sehingga menghalangi jalan lahir, istilah medis nya plasenta previa, dokter bilang sore ini harus oprasi sesar, hmmm kami semua menghela nafas panjang,, "Alloh menakdirkan ini pasti jalan yg terbaik" aku berbisik dalam hati.. bukankah Alloh berfirman dalam surat At thalaq yang artinya “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS ath-Thalaaq 3).

Abu (panggilan ibu mertuaku) tampak tenang, begitu juga teh ani (kakak ku yg paling besar), melihat mereka seperti itu, maka aku pun menjadi tenang, padahal saat itu campur aduk perasaanku, aku serahkan semuanya pd Alloh, Dia menggenggam segalanya.

21 januari 2008 - pukul 4 sore
masuk ruang oprasi, badanku gemetar, suster menyuruhku tenang, karna jarum suntik untuk infus susah masuk, aku paksakan untuk berdzikir semampuku, dokter anastesi menyapaku ramah, memperhatikanku, lalu berkata "bu, bius nya lokal aja ya" kujawab "yang terbaik aja dok"
3 dokter dan 2 suster menemaniku dalam ruang oprasi, walaupun sadar, tapi aku tak bisa melihat proses oprasinya, karna wajahku ditutup kain, perutku memang terasa seperti diaduk aduk, tapi tak ada rasa sakit sedikitpun,
--pukul 4.16--
bayiku lahir, alhamdulilah, laki2, beratnya hanya 2,280 kg dengan panjang 46cm, putiiiih, masyaAlloh, aku diizinkan menciumnya sekali, lalu aku terlelap nyenyak, saat bangun dokter sedang berbincang dengan suamiku, sayup2 kudengar kurang lebih begini
^dokter:   "pak, ini plasenta nya nempel, kalo dipaksakan bisa pendarahan, ada kemungkinan ibu nanti di kuret, atau jika tidak bisa juga,mungkin rahimnya harus diangkat, tapi saya mau observasi dulu 2 hari, siapa tau bisa dgn kuretase, kasihan kalo harus diangkat rahimnya, masih muda"
^suamiku:  " gimana baiknya saja dok"
setelah itu aku tdk mendengar apa2 lagi, mungkin obat bius itu sedang bekerja menidurkanku, hmmmmm
saat terbangun untuk yg kedua kalinya, aku sudah siap untuk dipindahkan ke ruang intermedit dengan plasenta yg masih menempel.


23januari 2008 -pukul 8 pagi-

Dokter: "gimana kabarnya bu?"
Aku: "dok, tadi malam perut saya sakiiiit banget, kaya ada yg mau keluar,trus badan saya merinding,ga enak.."
Dokter: "yuk periksa dalam dulu yaa"
*&%$p*$# (ibu2 yg pernah melahirkan pasti tau gimana rasanya),
Dokter: "wah ibu, tenang ya bu, tahan sakit sedikit (sambil panik, trus tangan kirinya nahan ke bagian luka bekas oprasi ku,hmmmm,, yg kanan ngeluarin 'sesuatu' dari perutku,), alhamdulilah bu, plasenta nya keluar, ini yg bikin ibu ga enak td malem (sambil nunjukin segumpal daging yg terburai sebesar tubuh bayi baru lahir, iyaks)"
jadi aku melahirkan dua kali, satu lewat oprasi (fathi keluarnya lewat perut,tanpa tekanan,ehehe), yg satu lagi plasenta lewat V*****, alhamdulilah, aku ga perlu kuretase, Alloh memang baik, wamayyataqillaha yaj'allahu makhroja..


Part lll

Ujian itu belum selesai sampai disitu, bukankah alloh telah berfirman dalam surat al ankabut ayat 2-3,yg artinya  "Apakah menusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan : “kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi ?" hhhhhhhhh
Fathi, kami menamai nya Fathi, yang artinya pembuka, kami ingin dia menjadi pembuka rahmat dari Allah untuk kami, pembuka pintu rezeki, pembuka hidayah, pembuka kunci ilmu, dan yang lain nya, dia begitu hebat, dokter Tina bilang kalo rahim ku ada sedikit kelainan pada letaknya, posisi rahimku berada diujung panggul, sehingga rawan keguguran, tapi janin ibu kuat, jadi dia bisa bertahan dengan kondisi yg seperti itu,, masyaAllah, Fathi,engkau memang anak yg kuat..
Setelah dilahirkan, karna beratnya yg dibawah rata2 (bblbr-cmiiw), jadi fathi harus masuk ruang perinatologi, disitu dirawat intensive, qadarullah, hari kedua, bilirubin nya tinggi, dia kuning, jadi harus di sinar di dlm inkubator.

25 januari 2008

aku dibolehkan pulang, tapi fathi nggak, dia masih harus dirawat di perinatologi, sediiiiiih bgt,  Dokter anak yang nanganin dia manggil aku dan suamiku, ada yg harus dibicarakan katanya.. kupikir apa lagi ya Allah, aku hanya minta diberi ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapinya..
Dokter (Ali Usman namanya): " maaf pa, saya dari awal nanganin anak bapak,sepertinya ada sesuatu dijantungnya, saya mendengar ada suara 'mur mur'(begitu istilahnya), dan bibir sama kukunya terlihat agak biru jika menangis, saya khawatir ada kelainan di jantungnya, saya sarankan anak bapak dan ibu di echocardiography" sambil nulis surat rujukan ke Dr Sri Endah (dokter spesialis jantung anak)

Entah karna masih shock, atau ga mudeng, atau ga sadar, aku ga percaya sama kata2 dokter, tapi air mata ini mengalir dgn sendirinya,, kami keluar dengan langkah gontai, seperti melayang rasanya,, belum selesai masalah kuningnya, sekarang ada masalah baru lagi?hhhhh

30 januari 2008

Berbekal surat rujukan dari Dr Ali Usman, kami membawa Fathi untuk Echocardiographi (seperti USG, tapi di bagian dada/jantung), setelah kurang lebih setengah jam kami menunggu, hasilnya keluar,, Dr Sri Endah yangcantik dan ramah itu menyapa kami dengan santai, dia gak tau aja, aku dan suamiku deg2an kaya naik roller coaster
Dr Sri: Ibu, Bapak, Anak ibu memiliki kelainan jantung bawaan, dari hasil echo, kelainan yang terlihat adalah Tetralogy of fallot, ada 4 kelainan, (Haaaaaah? empat sekaligus? bukan satu? atau dua? tapi empat, ya 4?), lengkap sudah perasaanku saat itu, campur baur, air mata terus mengalir deras, laahaula walaa quwwata illa billah.

Dokter menenangkan kami berdua, dia bilang jangan khawatir, banyak yang kasusnya lebih parah dari fathi, kami dianjurkan untuk control setiap bulan, sampai umurnya 1 tahun, karna 1 tahun adl waktu yg pas untuk oprasi.

------------------------^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^------------------------------------------
Alhamdulilah, sekarang fathi sudah berusia 3 thn setengah, sudah menjalankan oprasi di usia 2 tahun, dan sekarang dia sudah sehat, pintar, kuat, sholeh dan menjadi kebanggaan ummi dan abi nya..
Barakallohu fiik yaa bunayya, inni uhibbuka fillah

maaf kepanjangan, lain waktu aku posting tentang hari2 kami di RS jantung Harapan Kita, banyak ibrohnya insyaAllah.

6 comments:

  1. iiih, ternyata panjang bgt,, ga dicek lagi spellingnya, mdh2an ga ada yg salah

    ReplyDelete
  2. Subhannalloh baca ceritanya Fathi,, Hmm insyaalloh sudah disiapkan kebaikan yang begitu besar oleh Alloh untuk fathi dan seluruh yang menyayangi Fathi ya,,
    Hmm cerita Azzam ternyata "agak" mirip Fathi,,
    Ihh kok jadi mau curhat sama mba maryam,, (ga pa pa ya mba,,)
    Azzam lahir 21 maret 2008(13 Rabiul Awal 1429) lebih awal dari perkiraan dokter yang prediksinya pertengahan atau akhir Mei mba,,
    Azzam lahir usia 30 minggu beratnya 1650 gram panjang 42cm (ngga ada 2kg besarnya sebesar botol aqua,,)harus diinkubator 28 hari,, (Alhamdulillah Azzam bisa lewati dengan baik) dan dibawa pulang tepat diberat 2kg (alhamdulillah sekarang bisa tumbuh dengan baik,,)
    Aku meahirkan prematur karena capek dan ngga begitu sehat mba,, (aku melahirkan dgn hipertensi, ditensi 180/130 dokternya udah khawatir aku ngga sadar jadi diputusin Sectio karena juga udah bukaan 6, sesudah melahirkan aku dirawai di ICU 9 hari (jadi baru bisa nengok Azzam hari ke-9, dan ngga bisa nyusuin, Asiku ngga keluar karena obat obatan yang masuk kebadan,)
    Wahh panjang ya curhatnya,,
    Alhamdulillah Alloh gantikan denngan banyak kebaikan atas Azzam,, dan lina yakin mba, insyaAlloh Alloh akan sempurnakan Fathi dengan keberkahan hidup dibawah kasih sayang Alloh,, Aamiin,,
    Semoga kita bisa sama sama belajar menjadi ibu yang amanah ya mba,, Aamiin,,

    Sekarang gimana kondisi jantung Fathi mba,,?

    ReplyDelete
  3. Allahumma aamiin, alhamdulillah fathi jantung nya sudah normal, tapi tetap harus kontrol ke dokter jantung setahun sekali seumur hidup, kegiatannya juga harus dikontrol..
    wah, azzam dulu kecil juga ya? tapi sekarang kayanya udh gede, bentar lagi nyaingin ayah deh..
    Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hambaNYA,,Baarakallohufiikum..

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah,,, kalau jantung fathi sudah normal,,
    Iya, ini Azzam nya yang sedang dinego ayah bunda buat pake kacamata nih,,, (he he,, kira kira gimana kelihatannya Azzam pake kacamata ya,,?)
    3 pekan lalu baru ketahuan kalo syaraf mata Azzam ngga sempurna,, Qadarullah,, insyaalloh,,
    baru ketahuan mba,, karena sekarang alhamdulillah Azzam sudah cukup bisa membaca kalimat sederhana seerti sa-ya su-ka ro-ti ke-ju, nah satu hari kami minta Azzam baca tulisan dijalan tulisan sederhana Toko Mira yang menurut bunda sih Azzam sudah bisa baca,, ternyata bener Azzam bukannya ngga bisa baca tapi ngga kelihatan,,
    Hmm,, alhamdulillah setelah dokter cari cari (karena waktu lahir juga kondisi paru parunya dikawatirkan) ternyata ketemu juga efek prematurnya,,
    Faathiii,, doain Azzam mau pake kaca mata ya,, abis Azzamnya ngga bisa dieeemm sama' sama Fathi niihh,, lari sana sini plus panjat sana sini,,
    karena kalo engga nanti matanya tambah rusak (kata dokter loh,,),, tapi alhamdulillah sekarang Azzam jadi rajin berdoa minta supaya matanya disehatkan Alloh,, (Insyaalloh ngga ada yang ngga mungkin ya,,)
    Ummi,, Azzam bukan gede,, tapi 'agak' panjang,,, yang gede cuma tumpukan rambutnya aja,, he he,,
    Kemarin main sama kenalannya Azzam waktu olah raga usia 1y 8m dan Azzam kok kelihatan keciill (kalah gede maksudnya,,)
    Ga pa pa ya,, kalo kata Azzam sih "yang penting aku anak Islam,," katanya,,

    Semoga satu hari nanti Alloh pertemukan kita ya,,, aamiin,, Waiyyakum baarokallohu fiik,,

    ReplyDelete
  5. subhanallah, padahal ummi suka ngerasa Fathi udah yang paling berat aja sakitnya, ternyata diluar sana banyak yang juga dikasih ujian sama Allah (org tuanya), ishbir yaa bunda..
    Azzam pinter ya, alhamdulillah udh bisa baca, mudah2an sekarang mau pake kaca mata, biar bisa baca tulisan di jalan, Allah pasti denger doa Azzam, biar matanya cpt sembuh..
    Azzam tinggi nya brp? fathi skr 97cm beratnya 14 kg.

    ReplyDelete
  6. Aamiin,, saling mendoakan ya,, Supaya Fathi juga tetep semangat,, Insya Alloh Fathi juga diberkahi Alloh dengan kebaikan yang buanyaak,,
    Ummi,, Azzam juga lagi belajar berdoa untuk saudara yang lain,, termasuk Fathi,,

    Iih ternyata tingginya samaaa,, Azzam juga 97cm cuma masih beratan Fathi he he,, Berat Azzam 12,6kg (itupun udah ditambah berat rambut gondrong he he,,)(jadi sebenernya ngga "agak" tinggi he he,,)

    ReplyDelete