Sunday, July 24, 2011

*Syuraih yg tegas, Ali bin abi thalib yg bijak*

Diantara kisah2 yg banyak ditorehkan oleh para ulama terdahulu, aku suka banget sama kisah yang satu ini, kisah seorang tabi'in (generasi setelah para sahabat) bernama Syuraih Al-Qadhi (hakim pd masa itu) dengan sahabat Ali bin abi thalib radhiallohuanhu ketika beliau menjabat sebagai amirul mukminin,,
Begini niii kisahnya:

* Suatu ketika Amirul mukminin Ali bin Abi thalib kehilangan pakaian perang yang menjadi kesayangannya, lalu dia dapatkan bahwa barang tersebut berada ditangan seorang kafir dzimmi (kafir yg dilindungi di negri islam) yg tengah berjualan di pasar kufah. Begitu melihatnya, spontan Ali berkata: "ini adalah milikku yg jatuh dari ontaku pada malam anu ditempat anu"
namun si kafir dzimmi itu mengelak dan berkata "ini adalah barangku dan berada ditanganku wahai amirul mukminin!" Ali berkata "Ini milikku, aku tidak pernah merasa menjualnya kepada orang lain atau memberikannya hingga sampai berada ditanganmu"
orang dzimmi itu berkata "kalau begitu kita datang kpd qadhi"
Ali berkata " engkau adil, mari kita kesana"


maka pergilah keduanya menuju Qadhi Syuraih, setelah masuk dan duduk dalam sidangnya, bertanyalah qadhi "apa tuduhanmu wahai amirul mukminin?"
Ali  "Kudapati barangku berada ditangan orang ini,barang ini jatuh dari ontaku pada malam anu ditempat    anu, lalu sampai ditangan orang ini, pdhl aku tidak pernah menjual kepadanya ataupun memberikannya"
Syuraih: "bagaimana jawaban anda wahai dzimmi?"
Dzimmi: "Barang ini milikku, dia ada ditanganku, tapi aku tidak menuduh amirul mukminin berdusta"
Syuraih: "Aku tidak meragukan kejujuran anda wahai Amirul mukminin, bahwa barang ini milikmu, tapi harus ada 2(dua) orang saksi yg membuktikan kebenaran tuduhanmu"
Ali: "baik, aku punya dua orang saksi, pembantuku Qanbar, dan putraku Hasan"
Syuraih: "tapi kesaksian anak bagi ayahnya tidak berlaku wahai amirul mukminin"
Ali: "Subhanalloh, seorang ahli surga ditolak kesaksiannya? apakah anda tidak pernah mendengar sabda rasululloh shalallohualaihi wassalam bahwa Hasan dan Husein putraku adalah pemuka para pemuda penduduk surga?"
Syuraih: "aku mengetahui hal itu wahai amirul mukminin, hanya saja kesaksian anak untuk ayahnya tidak berlaku"

mendengar jawaban itu, Ali menoleh pada si dzimmi,dan berkata "ambilah barang itu, sebab aku tidak punya saksi lagi selain keduanya"


si dzimmi berkata  (bagian favoritkuuu) : "Aku bersaksi bahwa barang itu adalah milik anda wahai amirul mukminin. yaa Alloh, amirul mukminin menghadapkan aku kpd seorang hakimnya, dan hakimnya memenangkan aku. Aku bersaksi bahwa agama yg mengajarkan seperti ini adalah agama yg benar dan suci, AKU BERSAKSI TDK ADA ILLAH YG HAQ KECUALI ALLOH, DAN BAHWA MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLOH"
setelah membaca 2 kalimat syahadat,ia meneruskan "wahai qadhi, ketahuilah bahwa barang ini adalah milik amirul mukminin, waktu itu aku mengikuti pasukannya ketika menuju ke shiffin, pakaian ini jatuh dari onta, lalu aku mengambilnya"


berkatalah Ali kpd si Dzimmi  "karena kini anda telah menjadi muslim, maka aku hadiahkan pakaian ini (pakaian perang yg diperselisihkan)untukmu, dan aku hadiahkan kuda ini untukmu juga"


Tak lama setelah peristiwa itu, Tampak orang itu turut memerangi golongan Khawarij dibawah panji Ali radhiallohuanhu pada hari An-Nahrawain. dia bertempur penuh semangat hingga mendapa rezeki syahid***


demikianlah salah satu kisah yg indah ini, saya sadur dari buku MEREKA ADALAH PARA TABI'IN , penulis : DR abdurrahman Ra'fat basya, penerbit Pustaka At Tibyan


semoga menjadi ibroh

No comments:

Post a Comment